Domba Sebagai Tabungan dan Aset Kelompok Tani

NEGERITERNAK.COM-Dipagi yang cerah itu, Uday dengan penuh semangat melangkahkan kakinya menuju tempat yang biasa dia dan teman-temannya menyabit rumput untuk pakan domba. Arit dan karung selalu menemani aktivitas yang rutin dilakukan setiap hari walaupun cuaca terkadang kurang bersahabat sehingga tidak jarang harus basah-basahan karena kehujanan. Uday merupakan salah satu dari anggota kelompok tani Sri Asih 2 yang mengelola domba kelompok bantuan CSR PT Aqua Golden Mississippi Pabrik Mekarsari 2 tahun yang lalu. Dari hasil pemeliharaan domba kelompok tersebut, Uday mendapatkan bagian dari paron atau bagi hasil dengan kelompok tani.
Sebelum ada bantuan domba, Uday dan anggota kelompok tani yang lainnya tidak memelihara domba sendiri meskipun ada beberapa yang pernah memelihara namun sudah tidak lagi. Sehingga untuk membekali pengetahuan anggota kelompok tani sebelum bantuan domba direalisasikan, anggota kelompok tani Sri Asih 2 mendapat pelatihan dan pendampingan intensif budidaya domba dari Yayasan Negeri Ternak Indonesia sebagai lembaga yang menjadi mitra pendampingan program CSR PT Aqua Golden Mississippi Pabrik Mekarsari.
Kelompok tani Sri Asih 2 yang berada di Desa Caringin Kec. Cicurug-Sukabumi, pada tahun 2019 menjadi kelompok tani sasaran pengembangan program pertanian sehat program CSR PT Aqua Golden Mississippi Pabrik Mekarsari. Salah satu realisasi bantuan program berupa domba terdiri dari 20 ekor domba indukan dan 1 ekor domba jantan yang dikelola sebagai asset kelompok. Oleh kelompok domba bantuan tersebut dipelihara oleh satu kelompok tani ternak domba terdiri dari lima orang anggota. Pola pemeliharaan domba dilakukan secara bersama dengan sisitem kandang komunal. Dari pemeliharaan domba ini nantinya tiap-tiap anggota yang memelihara mendapatkan paron berupa anakan domba dengan batas jumlah dua anakan setiap anggota sesuai kesepakatan awal dengan kelompok. Setelah semua anggota kelompok pemelihara mendapatkan dua ekor anakan domba secara bergilir, maka anggota tersebut berkewajiban untuk membuat kandang komunal baru untuk pemeliharaan anakan hasil paron dan dipelihara secara bersama, sementara domba indukan dan hasil anakan lainnya akan dipelihara dan digulirkan untuk anggota kelompok tani lainnya. Saat ini, setelah 2 tahun berjalan perkembangan domba yang dipelihara oleh kelompok menunjukan hasil yang cukup baik. Dari jumlah awal 20 ekor indukan dan 1 ekor domba jantan sudah menghasilkan 25 ekor anakan.
Selain anakan domba sebagai keuntungan budidaya, keuntungan yang didapat lainnya adalah limbah kotoran domba yang dapat diolah untuk dijadikan pupuk kompos untuk pemenuhan kebutuhan pupuk tanaman kelompok tani baik untuk budidaya padi maupun sayuran sehat. Selain untuk memenuhi kebutuhan anggota kelompok, produk kompos yang diberi nama Sri Lestari ini juga disiapkan dalam bentuk kemasan yang bisa dijual kepada kelompok tani lain yang membutuhkan.